Minggu, 24 Agustus 2014

Komitmen Berdayakan Pangan Lokal

Saat mebuka-buka file-file lama, tidak sengaja menemukan sebuah berita kilas yang ditulis di media kampus ku dulu. Tulisan yang dibuat ketika menrima surat masuk. Sebagai tukang terima surat, tentu saya waktu itu melahap semua isi surat-surat yang masuk. Surat dari MENPAN bernomor No 52/TU.210/M/3/2009 menarik perhatian saya. Kuatkan pangan lokal, dimulai dari institusi pemerintah. Setelah lima tahun lebih surat edaran ini, ternyata panganan lokal tidak berdaya dalam pasar kuliner. bahkan, dalam hajatan yang diselenggarakan pemerintah sekalipun panganan lokal tidak mampu berbuat banyak. hanya sesekali saya menjumpai penyajian panganan lokal. Setelah hijrah ke Kota Kupang, hal serupa juga saya jumpai. Acara-acara resmi yang diselenggarakan kalangan pemerintah lebih "doyan" menggunakan panganan bermerek daripada panganan lokal. berikut tulisan singkat tentang edaran pak menteri.

GUNAKAN PANGAN LOKAL!!!
 Rendahnya konsumsi produk pangan lokal di kalangan instasni pemerintahan dan pendidikan menarik perhatian Menteri Pertanian Anton Apriyantono. Melalui surat edaran No 52/TU.210/M/3/2009 tertanggal 11 Maret 2009, Anton Apriyantono menyerukan pemanfaatan produk pangan lokal termasuk sayur-sayuran dalam penyajian makanan dan snack pada acara rapat, pertemuan, pelatihan atau kegiatan lainnya. Hal ini untuk mendorong percepatan divesifikasi konsumsi pangan berkelanjutan dengan didukung pasar domestik yang semakin berkembang.

Melalui upaya ini, Anton megharapkan dapat mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas sumberdaya manusia Indonesia, berbasis kemandirian Pangan. Nah jika himbauan ini dilaksanakan dalam setiap kegiatan di segala tingkatan pemerintahan danpendidikan, niscaya petani tidak akan merana lagi. Namun, kenyataan itu belum tau kapan akan terjadi. Komitmen membangun kemandirian bangsa tanpa harus ulap teken (silau oleh -red) produk-produk lmport segera harus ditumbuhkan. Nah tunggu apa lagi ?, ayo konsumsi produk pangan lokal!!
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar