Senin, 17 Februari 2014

Mencari titik temu kepentingan ekonomi dan ekologis

Berbagai bencana akhir-akhir ini membri ruang renungan bagi kita. Rentetan benca seperti tanah longsor di singaraja, banjir bandang di manado, banjir berkepanjangan di Jakarta, pati, dan berbagai daerah lainnya mengisyaratkan ada yang salah dalam memberlakukan ibu pertiwi ini.
Kealpaan mengelolaa kawasan hulu dengan bijak telah memberikan ancaman yang sangat serius bagi peradaban, tidak saja masyarakat di hilirnya tetapi masyarakat di hulu itu sendiri. Banyak korban material bahkan nyawa hilang sia-sia karenanya. Apakah banjir yang terjadi di berbagai daerah ini karena jumlah air di muka bumi ini bertambah ? atau malah berkurang, karena bencana kekeringan juga sering melanda ? saya piker tidak. Dari jaman ke jaman, jumlah air tetap sama. Air berproses, dari laut mengembun kemudian menjadi hujan, hujan tertangkap di daerah hulu, diserap tanah kemudian mengalir kehilir dalam bentuk air permukaan dan ari bawah tanah, dan pada akhirnya kembali ke laut. Terus kalau jumlahnya tidak berubah, kenapa akhir-akhir ini sering banjir dan kekeringan ? disinilah peranan manusia dalam merubah bentang alam beserta ekosistemnya membuat proses daur air ini tidak seimbang.

Menjadi Penulis Subyektif yang obyetif

“Penulis yang baik adalah pembaca yang baik”. Untuk membuat tulisan yang baik, seorang yang tertarik dengan dunia tulis menulis harus rajin membaca. Dengan membaca seseorang akan menyerap informasi dan menambah “tabungan’ Kosa kata. Apakah hari ini sudah membaca ?
Pada hari ini kita akan berdiskusi tentang penulisan subyektif. apa sih sebenarnya tulisan subyetif itu ? Dalam tulisan subyektif, kita akan menjumpai beberap jenis tulisan seperti tajuk rencana, kolom, artikel, dan surat pembaca. Tajuk Rencana dibuat oleh redaksi. Tajuk rencana mengemban wawasan media bersangkutan. Tajuk rencana dibuat dengan bahasa yang sederhana, lugas, mudah dimengerti, bersifat formal, atau setidak-tidanya setengah formal, dan disajikan dengan kalimat padat-berisi. Dalam menyajikan tajuk rencana, mengandung unsur informatif yaitu menampilkan semua aspek, dengan menonjolkan satu aspek. Pendalaman masalah yang disajikan, perbandingan, serta argumentatif. Sedangkan Surat Pembaca, merpukan tulisan/surat dari pembaca suatu media untuk menanggapi suatu permasalahan atau fenomena. Setiap media memiliki beberapa penulis tetap, tetepi bukan merupakan staf redaksi (wartawan) yang bertugas berburu berita. Penulis subyektif ini disebut Kolom, yaitu artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap pula.