Selasa, 07 Mei 2019

Pasar, Awal dari Produksi Agribisnis


Kondisi Pasar di Kota Atambua (Taken by @nampa, 2019)

Saya sengaja memberi judul artikel ini dengan judul sedikit ambigu, dan propokatif. Artikel/tulisan ini adalah tulisan untuk menghantarkan diskusi pada sub pokok bahasan Subsistem Hilir Agribisnis pada mata kuliah manajemen agribisnis. Diskusi ini difasilitasi oleh google classroom. Sebuah aplikasi gratisan yang dapat menghubungkan dosen (pengajar) dengan mahasiswa dimanapun berada dalam jaringan (DARING).


Materi ini merupakan materi untuk pertemuan ke 10. Seperti yang telah di bahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Mata kuliah manajemen agrbisnis adaah berbicara pertanian dengan paradigma baru yaitu pertanian dengan pendekatan bisnis. Bisnis atau yang dalam keseharian artikan sebagai usaha atau kegiatan yang memberikan keutungan bagi pelakunya. Paradigma ini digunakan dalam pertanian sehingga kegitan pertanian selalu berorientasi pada kegiatan bisnis. Kegiatan yang memperhitungkan aspek bisnis dalam setiap proses produksinya. Oleh karenaya, pembahasan agribisnis juga diarahkan pada pembahasan yang holistic. Pembahasan dilakukan dari hulu, on farm, dan hilir. Pada pertemuan ini, kita akan membahas pada bagin hilir. Bagian yang aktivitasnya dimuai dari proses pasca panen hingga produk pertanian tersebut berada di tangan konsumen. Untuk mahasiswa pada jurusan agribisnis, maka secara khusus juga mempelajari mata kuliah pemasaran agribisnis. Namun demikian, dalam mata kuliah ini kita berbicara agribisnis secara holistic, sehingga tidak dapat terlepas denganmanajemen pemasaran.

Pasar dan produksi
Sub bahasan pertama dalam pertemuan ini kita akan membicarakan tentang pasar dan produksi agribisnis. Logika yang berlaku umum pemasaran selalu dibicarakan setelah proses produksi. Termasuk dalam pembagian pembahasan dalam mata kuliah ini. namun demikian, karena pendekatan agribisnis berbeda dengan usahatani yang lebih menitik dberatkan pada produksi, maka saya akan mengarahkan diskusi ini berdasarkan paradigma agribisnis yang memulai segala sesuatunya dari pasar. Pasar yang dimaskudkan adalah kebutuhan pasar, keinginan pasar, dan daya beli konsumen. Dengan pendekatan ini maka kita akan dapat menentukan produk apa yang akan diproduksi di on farm dan sarana apa yang dibutuhkan untuk mendukung dari hulunya.

Baik, sebelum lebih jauh membicarakan tentang pasar, maka kita perlu mengetahui sifat-sifat produk pertanian. (Tugas 1: cari dan deskripsikan sifat-sifat produk pertanian). Nah atas dasar itu, maka pasar terdekat akan menjadi potensi dari petani produsen disekitrnya. Sangat lazim kita jumpai bahwa kwasan pertanian tertentu akan berkembang menjadi area produksi ketika kota sekitarnya berkembang perekonomiannya. Apa yang ingin saya sampaikan disni. Perkembangan agribisnis tidak akan terlepas dari perkembangan perekonomian suatu daerah. Dan sifat lokalitas sangat berpengaruh. Lokalitas yang saya maksudkan adalah perkembangan suatu kota/wilayah pasti akan berdampak pada daerah sekitarnya. Dalam agribisnis, hal ini bisa kita lihat dari perkembagnan agribisnis di sekitar Jakarta hingga lapung sebagai daerah penyangga. Berkembangnya daerah malang sebagai penyangga kota Surabaya. Begitu juga daerah-daerah lainnya. Selalu ada daerah penyangga untuk perkembangan sebuah kota. Kenapa ? karena dengan berkembangnya sebuah perkotaan, maka kebubutuhan warga kotanya akan produk agribisnis (pangan) akan meningkat, kemudian akan diikuti dengan kebutuhan yang lainnya. Oleh karennaya, dari sudut pandang inilah kita memulai diksusi kita tentang sub system hilir dalam manajemen agribisnis. Dalam sebuah perbincangan dengan pengusaha agribisnis di Kupang yang merupakan alumni fakultas pertanian Undana, sebagian besar pasar produk pertanian masih harus disupplay ari luar. Dirinya mencontohkan, dua mall besar di kota kupang dalam satu bulan mencatatkan transaksi produk pertanian masing-masing Rp. 800.000.000,-. Dan kenyataan saat ini, baru hanya 10% yang mampu dinikmati pleh pelaku agribisnis local. Sedangkan sisanya masih harus disupplay dari luar (surabaya).
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari diskusi tersebut ? apakah kita mengambil kesimpulan bahwa kita kalah bersaing ? atau kita ternyata tidak mampu berproduksi ? atau petani kita alfa mengikuti selera pasar masyarakat kota kupang, sehingga produksinya tidak mampu memenuhi pasar ? disinilah kita mulaih diajak berfikir bagaimana kita berfikir tentang selera pasar. Okey, untuk itu, tugas 2: buatlah perjalanan ke 2 mall besar di kota kupang, lihat-lihatlah produk pertanian yang dijual di situ. Perhatikan harganya, jenisnya. Buatlah daftar (dalam tabel) yang memuat, nomor, nama, harga per kg, dan keterangan (keterangan kalian isi dengan pandangan kalian apakah produk tersebut diproduksi di kupang atau tidak berdasarkan pengamatan ciri-ciri fisik). Dan kolom terakhir adalah bagaiman syarat tumbuh tanaman tersebut dan kaitkan potensi membudidayakan sesuai dengan agroekosisten Timor barat. Setiap mahasiswa membuat daftar minimal 10 produk. Dan usahakan semua produk teramati.

Dari pengamatan saudara, anggaplah ternyata hamper sebagian besar produk yang dipasarkan juga diproduksi oleh petani di sekitar kota kupang. Maka pertanyaan berikutnya kenapa produk tersebut tidak mampu terserap atau dimampu menembus pasar modern ? nah dinilah kita akan berdiskusi selanjutnya tentang kontinyuitas produk. untuk lebih mendalamkan pemahaman saudara, maka cari tahu tentang fungsi-fungsi pemasaran (tugas 3).
Setelah saudara mengetahui fungsi-fungsi pemasaran, maka saya akan melanjutkan diskusi ini. diskusi tentang pasar dalam hal ini konsumen selalu menghendaki produk pada suatu tempat tertentu dengan ukuran tertentu dan waktu tertentu. Disnilah kitavharus menghubungkan antara produksi dan pemasaran yang sedari awal kita diskusikan. Karena sifat inilah terkadang produk petani kita tidak mampu memasuki pasar modern yang nilai transaksinya cukup besar. Kerana apa ? kaerna ketersediaan produk yang kontinyu, ukuran tertentu, waktu tertentu itu. Karena rata-rata petani kita masih berproduksi tanpa pernah memikirkan siapa konsumennya. Dan menjaga keberlanjutan produk yang diproduksinya. Oleh karenanya dalam mata kuliah manajemen agribisnis ini kita mendiskusikan kegiatan pemsaran menjadi satu kesatuan dalan rantai proses yang tak terpisahkan. Secara definisi, Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Menurut G. Karta Sapoetro dkk mengungkapkan Pemasaran adalah Segala yang dilakukan agar barang – barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan mengalir secara lancer ke sektor konsumen. Semnetara itu Kotler mengatakan Pemasaran adalah Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar produk yang bernilai satu sama lain. Menurut WD. Downey & Steven P. Ericson mendefinisikan pemasaran sebagai proses yang mengakibatkan aliran produk melalui sistem dari produsen ke konsumen. Pemasaran adalah Suatu keragaan semua usaha mencakup kegiatan arus barang dan jasa mulai dari titik usaha tani sampai ketangan konsumen akhir. Pemasaran adalah Proses melibatkan banyak kegiatan yang berbeda sehingga dapat menambah suatu nilai barang/produk tersebut bergerak dalam suatu system. Dan merujuk definisi FAO, Pemasaran Produk pertanian adalah serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen.

Manajemen Pemasaran
Setalah kita mendiskusikan tentang beberapa hal tentang pasar dan pemasaran tadi, maka kita melangkah ke diskusi berikutnya, yaitu manajemen pemasaran. Pasti diantara kalian ada yang bergumam, mahluk apa lagi itu. Kita sudah panjang lebar berbicara tenang pasar, sampai harus berjalan-jalan ke mall, masih muncul lagi istilah manajemen pemasaran. Baik. Saya akan lanjutkan lagi diskusi ini. pada awal pertemuan mata kuliah ini tentu kalian telah membahas tentang manajemen. Manajemen yang secara umum dapat kita artikan mengelola. Dalam manajemen juga kita mengenal fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, organizing, Actuating, dan Controlling. Membicarakan manajemen pemasaran juga tidak terlepas dari fungsi manajemen tersebut. Makanya kenapa saya diawal berbidaya panjang lebar menganai pasar dan sebagainya itu. Karena kita dalam memasarkan produk pertanian harus melakukan perencanaan. Ini adalah kegiatan pertama dalam manajemen. Perencanaan dalam pemasaran adalah bagaimana merencanakan bagaimana pemasarannya, siapa target pasarnya, berapa kebutuhan hariannya dan sebagainya. Perencanaan inilah yang akan merambat pada aktivitas lainnya seperti mengorganisasikan sumberdaya yang ada, termasuk menyiapkan produknya. Agar semakin menarik, maka coba kalian membuat perencanaan pemasaran dangan melakukan analisis pasar potensial. Misalnya, mengembangkan produk organic, berapa besar pasar potensialnya di kota Kupang ?. bagaimana anda Mengorganisasikan, mengarahkan, dan melakukan control dan evaluasi (Tugas4).

Tulisan ini adalah pemantik diskusi. Ada dual hal yang diharapkan untuk mendapat respon dari mahasiswa. satu banyak pertanyaan yang muncul di kolom diskusi. Dan saya berharap satu pertanyaan ditanggapi oleh yang lainnya. Saya akan memandu dan meluruskan apabila ada argumentasi yang menurut saya perlu diluruskan. Saya akan memonitoring proses diskusi dan menjadikan setiap diskusi dalan classroom menjadi bahan penilaian. Yang kedua outpunya adalah tugas individual. Tugas ini dikumpulan pada slot pengumpulan tugas pada classroom. Baik,tulisan ini saya tulis dalam cabin GA.. pada ketinggian 30.000 kaki dalam perjalanan menuju Jakarta. Saya mendapat tugas dari Universitas untuk mengikuti dkegiatan sehingga tidak bisa hadir di kelas regular pada hari rabu 8 Mei 2019. Kelas ini merupakan kelas on line yang menggantikan pertemuan ke 10. Oleh karenanya, setiap mahasiswa harus menyisihkan waktu minimal 90 menit untuk proses diskusi dan memahami tulisan ini termasuk mencari jawabanya atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Serta mengerjakan tugas yang saya selipkan dalam narasi tulisan ini.
Nampa, 07052019 (GA439-B737-800)

50 komentar:

  1. Selamat pagi untuk kita semua. Saya mau bertanya berkaitan dengan tugas 2, apakah dalam perjalanan ke 2 mall kita mengamati 10 produk atau kita mengamati 10 produk dari masing-masing mall.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Terkait dengan tugas 1 tentang cari dan dekripsikan sifat-sifat produk pertanian, yang ingin saya tanyakan kira-kira deksripsikan hanya 1 komoditas atau bagaimana pak? Dan batas pengumpulan tugasnya kapan pak? Terima kasih.

    BalasHapus
  4. Artikel ini sangat menarik.
    Menurut saya NTT sedikit kalah bersaing dengan daerah-daerah lain.
    Terutama pada sektor pemasaran produk hasil-hasil pertanian.bicara tentang pemasaran saya targetkan pada psar tradisional dimana para penjual tidak terlalu melihat atau mementingkan kebutuhan konsumen,bail dari segi cara di pasarkan atau hasil dari produk pertanian tersebut.
    Para penjual dan juga petani hanya memikirkan bahwa produk habis laku terjual sedangkan mreka masih menjual bahan-bahan pertanian yg sudah tdk enak dilihat bahkan memikirkan untuk dimakan saja tidak.
    Dari segi cara pemasaran juga tidak ramah sehingga para pembeli lari mencari pasar modern.
    Bagaimana caranya kita harus merubah ini? Baik dari segi pemasaran mupun dari segi etika pemasaran.

    BalasHapus
  5. Mengenai materi diatas, saya ingin menayakan mengapa tiap suatu daerah harus membutuhkan daerah penyangga pak ? Yang kita tau daerah surabaya merupakan daerah yang besar mengapa harus menggunakan malang sebagai daerah penyangga ? Fungsi daerah penyangga itu untuk apa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, daerah penyangga adalah daerah atau kawasan yang mengelilingi atau bedampingan dengan daerah lain (dalam hal ini daerah utama dan teridentifikasi). Setiap daerah membutuhkan daerah lain sebagai penyanggahnya untuk dijadikan tolak ukur perkembangan daerah tersebut kedepannya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, perkembangan ekomomi suatu daerah berakibat pada perkembangan daerah itu sendiri dan daerah disekitarnya. Dengan berkembangnya sebuah perkotaan, maka kebubutuhan warga kotanya akan produk agribisnis (pangan) akan meningkat, begitu pula dengan daerah lainnya yang bertindak sebagai daerah penyanggah bagi daerah itu.

      Hapus
  6. Sesuai dengan materi yang sudah disampaikan di atas, lokalitas suatu daerah menentukan perkembangan daerah itu sendiri dan daerah di sekitarnya. Selanjutnya suatu kota yang berkembang menyebabkan kebutuhan masyarakat akan produk pangan juga meningkat. Berkaitan dengan diskusi tentang mall di kota kupang yang masih mensuplay produk pangan dari daerah lain, pelajaran yang saya ambil adalah asalan mall tersebut masih mensuplay produk agribisnis dari daerah lain karena selera masyarakat kita masih terikat dengan produk lokal. Akibatnya, produksi pangan oleh petani di daerah ini pun masih menyesuaikan dengan selera masyarakat. Berbicara tentang apakah kita kurang bersaing? Menurut saya, bisa dikatakan iya. Karena bagaimana kita bisa bersaing dengan pasar modern sedangkan kita masih mensuplay produk pangan dari daerah lain? Bagaimana pasar kita tidak mensuplay produk dari daerah lain sedangkan produk yang dihasilkan oleh petani masih menyesuaikan dengan selera masyarakat yang masih bersifat lokal? Pada kenyataanya masih banyak produk-produk yang dihasilkan belum bisa menembus selera pasar modern. Hal ini yang harus dipelajari bagaimana manajemen pasar yang baik agar dapat bersaing dengan pasar lain juga. Ini menurut pendapat saya. Bagaimana dengan pendapat teman-teman? Terima kasih.

    BalasHapus
  7. Pada materi 4 harapan saya ke depannya para petani kita yang berproduksi dapat mengetahui ke mana arah produknya dan mampu menyediakan produk yang kontinyu cara agar produk dari petani kita mampu memasuki pasar moderen .
    Terimakasi

    BalasHapus
  8. Saya harap para petani NTT mampu melakukan menegemen pasar dan pengelolaannya agar lebih berkualitas dan lebih baik dari sebelumnya

    BalasHapus
  9. Mall besar di Kota Kupang masih menyuplai produk pertanian dari luar daerah dikarenakan produk pertanian kita kualitasnya kurang memenuhi standar selain itu walaupun kita memiliki produk yang memenuhi standar petani kita kurang dalam hal komunikasi sehingga tidak bisa menjadi pemasok di mall mall di Kota Kupang selain itu mindset petani kita pasar yang dituju oleh produknya adalah pasar tradisional mereka tidak pernah berpikir untuk memasuki pasar modern dan berjualan lewat platform media sosial serta menyerap konsumen dari media sosial.
    Selanjutnya petani kita lemah di perencanaan hal ini berimbas di persaingan produk dimana proses produksi tidak disiasati dengan dasar membaca kebutuhan pasar akhirnya sering terjadi inflasi di pasar dan karena kurangnya keahlian petani dalam penanganan pasca panen produk pertanian yang tidak laku dibiarkan rusak begitu saja.
    Produk kita belum mampu menembus pasar modern karena kita belum menaruh perhatian kita pada kualitas produk. Kita lebih sering mementingkan kuantitas produk tanpa sadar apabila kualitas produk yang dihasilkan tinggi maka pendapatan yang kita peroleh juga lebih tinggi. Selain itu kita masih lemah dalam strategi pemasaran dimana kita belum bisa menunjukan kelebihan produk dan alasan mengapa produk kita yang harus dibeli sehingga minat konsumen akan produk kita pun rendah. Selanjutnya kita masih belum sadar dengan keberadaan platform sosial media yang dapat kita manfaatkan sebagai sarana menangkap konsumen sebagai contoh saya menemukan beberapa akun instagram yang menjual produk produk hidroponik (@dewahidroponik & @ic_hydroponics) dan mereka laku keras namun akun akun ini berasal dari luar daerah bukan dari kupang sendiri hal ini membuktikan bahwa petani daerah lain sudah sadar akan konsumen yang berbelanja secara online sedangkan kita belum. Di instagram sendiri saya baru menemukan satu akun dengan username @kupang_batanam yang mulai menjual produk pertanian lewat instagram. Saya berharap akun ini dapat menjadi contoh bagi petani maupun pelaku pertanian lainnya untuk menyerap konsumen dengan menggunakan akun akun sosial media dan mulai tanggap akan revolusi industri.

    BalasHapus
  10. menurut saya bahwa NTT sedikit kalah saing dengan daerah-daerah diluar NTT seperti Surabaya. dimana NTT memerlukan penyangga untuk perkembangan kota di NTT, karena dengan adanya perkembangan maka kebutuhan warga/masyarakat akan produk agribisnis (pangan) akan meningkat.
    bicara tentang pemasaran produk. saya disini akan bicra tentang pasar tradisional, dimana petani kita menjual hasil pertaniannya di pasar tradisional dan petani kita tidak melihat apa yang dibutuhkan konsumen. bagi mereka yang terpenting adalah hasil pertanian mereka terjual habis. dan bagaimana cara kita untuk mengatasi semua ini?

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Menurut saya,dalam perkembangan agribisnis masi kalah bersaing dengan daerah-daerah lain karena kebutuhan akan produksi pasar yang terus meninggkat dengan selera pasar yang berbeda-beda,sedangkan tinggkat produksi masih berkurang sehingga menyebabkan NTT masi mensuplay produk dari luar daerah.selain itu juga bukannya kita di NTT tidak mampuh berproduksi tetapi karena kondisi sumber daya yang masi terbatas yang menyebabkan hasil produksi pertanian terhambat.contohnya dalam hal transportasi barang dari daerah yang satu ke daerah yang lain belum memadai.Terima kasih

    BalasHapus
  13. Menurut saya, pertanian di NTT masih kalah dengan daerah daerah di luar NTT di luar NTT lebih khusus dalam hal pemasaran produk hasil pertanian. 
    Karena saya melihat petani di NTT belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat NTT baik dari jumlah maupun dari segi mutu produk

    BalasHapus
  14. Berkaitan dengan menyuplai produk pertanian dari luar, petani kita masih terbatas dalam hal menangkap peluang. Petani kita pada level memikirkan *hari ini harus mendapatkan uang* di bandingkan menargetkan atau membuat strategi bagaimana agar produk pertanian yang di produksi bernilao jual tinggi. Selain itu, petani kita masih terbatas dalam hal informasi dalam hal syarat* suatu barang atau produk pertanian bisa masuk ke mall pasar modern seperti apa.

    BalasHapus
  15. . Pada materi di atas yang ingin saya tanyakan yaitu perkembangan suatu kota atau wilayah seperti apa yang dapat berdampak pada daerah-daerah yang ada di sekitar?
    selain itu pada tugas 2, apakah semua mahasiswa secara bersamaan datang pada mall yang sama atau masing-masing?

    Terima kasih pak.

    BalasHapus
  16. menurut saya lebih baiknya para petani dan mall besar di kota kupang ini bisa saling bekerja sama dalam menjual produk-produk pertanian, agar tidak lagi ada impor di luar ntt.

    BalasHapus
  17. Termksh pak, ats materi yang d berkan.indonesia salah satu negara yang menghasilkan produk pertanian yang berkualita.Namun terkadang masih membutuhkan produk dari luar.Disebabkan kurangnya produksi pertanian yang lebih maju.sma halnya dngan NTT,sebenarnya kebutuhan ekonomi pangan masyarakat sangat terpenuhi bagi masyarakat NTT.Namun karena ketrbatasan petani dalam mensplay produk sehingga kurangnya pemnat unk membali.sehingga lebih banyak produk dari luar yang d konsumsi d bandingkan dngan produk NTT sendri.bagamana cara untuk mengatasi hal trsebut ?

    BalasHapus
  18. Menurut saya perkembangan pasar di NTT masih sangat rendah.Hal ini terlihat pada tingkat Sumber Daya Manusia(SDM) yang masih rendah,dalam dalam menangkap peluag pasar dan memanajemen atau mengelolah pasar tersebut masih rendah.Dan juga NTT merupakan wilayah atau propinsi kepulauan sehingga berpengaruh dalam aktifitas antar propinsi dalam hal ditribusi barang menjadi terhambat.
    @Raimundus ulun

    BalasHapus
  19. Menurut saya gar mampu menguasai pasar dunia/modern, kita diharuskan mampu mengikuti bahkan menguasai jalur-jalur pemasaran modern
    Kuncinya produk kita harus lebih berkualitas agar kompetitif terhadap produk serupa dari luar negeri. Produk yang berkualitas dapat dilihat dari sisi desain, branding (pencitraan), packaging (kemasan), serta ditunjang pemasaran (marketing) yang cerdik.

    @Saverius S. Jumang

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Kalau menurut saya mengenai materi yang dipaparkan di atas tentang bagaimana pada umumnya manajemen agribisnis di NTT dalam mengelola pasar, bahwa dalam mengelola pasar masih sangat terbatas dan masih kalah bersaing dengan daerah-daerah lain,karena masyarakat tani masih menggunakan produk lokal untuk membudidayakan pertanian dan juga kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya para petani dalam mensuplai pasar, dan masyarakat tani hanya membudidayakan produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan mereka saja sehingga kebutuhan akan produksi pertanian berkurang dan permintaan dari pasar tidak memenuhi sehingga terpaksa mengambil produk pangan dari luar.Sehingga harapan saya dengan adanya akun class room ini kita bisa mengetahui apa yang menjadi kelemahan dari para petani mengenai manajemen agribisnis dalam mengelola pasar sehingga permintaan akan pasar dapat terpenuhi.

    BalasHapus
  22. Berdasarkan meteri yang saya baca,saya ingin menanyakan Apa yang membedakan pendekatan agribisnis dengan usahatani yang menitik beratkan pada produksi dan Mengapa usahatani lebih menitik beratkan pada produksi?

    BalasHapus
  23. Menurut saya. Berkaitan produk pertanian dari luar, produk pertanian NTT juga tidak begitu kalah saing Demi meraih potensi pasar, perbedayaan komoditas tersebut perlu terus dilakukan. Tak hanya meningkatkan produksi, peningkatan pemahaman petani mengenai bursa komoditas pun perlu dilakukan. Dengan demikian, kesejahteraan petani meningkat. Apabila di kelola dan di olah dengan baik akan manpu memberi nilai tambah yang bermakna bagi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi di pertanian NTT.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Irenius Mambur

    Menurut saya perkembang pasar di NTT masi sangat renda,oleh karena itu kita harus bisa bersaing dengan daerah-daerah diluar NTT dan bisa menghasilkan peroduk pertanian yg berkualitas agar tidak adanya hasil pertania yang di kirim dari luar NTT.

    @Irenius Mambur

    BalasHapus
  26. perkembangan ekonomi pasar di NTT sudah sangat baik, namun kebutuhan di NTT masih mengandalkan/mensuplay barang dari daerah-daerah di luar NTT yang seharusnya bisa dikembangkan di NTT.
    Bagaimana cara mengatasinya

    BalasHapus
  27. saya ingin bertanya bapak, bagaimana fungsi pertanian dari hulu ke hilir jika produk pertanian saja masi di impor dari luar negri ?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  28. saya ingin bertanya bapak, bagaimana fungsi pertanian dari hulu ke hilir jika produk pertanian saja masi di impor dari luar negri ?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  29. Menurut saya berkaitan dengan produk pertanian yang dari daerah lain, di NTT Perkembangan produk pertanian cukup baik,tetapi para petani pemikiraannya masih sangat rendah sehingga sulit menargetkan strategi agar hasil produk pertanian bisa mendapatkan nilai harga yang lebih tinggi,sehingga sangat mudah mensuplay bahan pangan dari luar NTT

    BalasHapus
  30. Menurut pemikiran saya, sesuai dengan artikel diatas bahwa perkembangaan pasar masih dikatakan sangat rendah. Dimana semuanya sudah terlihat melalui kemapuan cara menjual dari produsen ke komsumen dan masih juga dikatakan bahwa daya pikir atau Sumber Daya Manusia masih sangat rendah.

    BalasHapus
  31. Kita harus tau bahwa Sejumlah komoditas dan produk pertanian unggulan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti Jeruk Keprok Soe, Kopi Arabika, Jambu Mete, kacang tanah dan padi gogo memiliki potensi pasar yang besar. Potensi pasar tersebut tidak hanya datang dari dalam negeri, namun juga luar negeri.

    Untuk bersaing dgn provinsi lain saya rasa potensi pasar, pemberdayaan komoditas kita sangat bisa bersaing akan tetapi perlu terus dilakukan tidak hanya meningkatkan produksi, peningkatan pemahaman petani mengenai bursa komoditas dan selera pasar masyarakat perlu dilakukan. Dengan demikian, kesejahteraan petani meningkat.

    Apabila dikelola dan diolah dengan baik pasti akan mampu memberikan nilai tambah yang bermakna bagi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi daerah kita yang bermuara bagi kesejahteraan rakyat di daerah ini.
    Terimakasih kasih

    BalasHapus
  32. Dari materi di saya berpendapat bahwa, masyarakat tani kita lebih mengikuti selara pasar yang ada, tidak memikirkan keadaan konsumen dan hanya ingin pada keuntungannya saja. sehingga itu yang membuat produksinya tidak mampu memenuhi pasar.

    BalasHapus
  33. Menurut saya pelaku distribusi masih menemui kendala terhadap ketersediaan dan akses informasi mengenai kondisi pasokan dan harga pangan antar wilayah. Jika Informasi mengenai distribusi pangan memadai maka akan meningkatkan kinerja subsistem distribusi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan baik konsumen maupun produsen.

    BalasHapus
  34. Produk- produk yg dihasilkan oleh para petani NTT cukup baik,hanya Saja dalam melakukan pemasaran NTT masih kalah jauh, sy berharap NTT lebih mampu lagi dalam melakukan pemasarannya terutama dalam menargetkan hasil pertanian NTT

    BalasHapus
  35. Di lihat dari berbagai perspektif soal pemasaran yang ada di NTT,perkembangan perekonomian suatu daerah menurut saya, itu sebenarnya tergantung bagamana para petani mengelola hasil pangan secara efektif, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Dan kemudian hasil-hasil yang di peroleh tersebut dapat di jadikan sebagai penunjang dalam kebutuhan ekonomi masyarakat NTT umumnya. Oleh karena itu,kombensasi dari semua apa yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini adalah, para petani di NTT seharusnya mampu untuk memproduksi hasil pangannya secara profesional, sehingga perekonomian dapat di jadikan sebagai objek untuk bersaing dengan daerah di sekitarnya.

    BalasHapus
  36. Menurut sya pertanian di NTT ini masih sangat rendah terlebih khusus dalam memasarkan produk produk hasil pertanian,kita lihat saja di pasar-pasar yang ada di NTT ini masih banyak produk produk hasil pertanian yang datang dari luar...dan ini menunjukan bahwa petani petani kita kurang mampu untuk menghasil produk hasil pertanian yang berasal dari daerah NTT

    BalasHapus
  37. Menurut sya pertanian di NTT ini masih sangat rendah terlebih khusus dalam memasarkan produk produk hasil pertanian,kita lihat saja di pasar-pasar yang ada di NTT ini masih banyak produk produk hasil pertanian yang datang dari luar...dan ini menunjukan bahwa petani petani kita kurang mampu untuk menghasil produk hasil pertanian yang berasal dari daerah NTT

    BalasHapus
  38. Menurut sya pertanian di NTT ini masih sangat rendah terlebih khusus dalam memasarkan produk produk hasil pertanian,kita lihat saja di pasar-pasar yang ada di NTT ini masih banyak produk produk hasil pertanian yang datang dari luar...dan ini menunjukan bahwa petani petani kita kurang mampu untuk menghasil produk hasil pertanian yang berasal dari daerah NTT

    BalasHapus
  39. Baik terima kasih pak menurut saya NTT harus meningkatkan produk hasil pertanian sendiri agar tidak perlu lagi mengimpor lagi produk hasil pertanian dari luar daerah

    BalasHapus
  40. Petani NTT boleh dikatakan masih belum mampu menguasai permintaan pasar atau konsumen. Dan petani kita juga menjual hasil pertaniannya mengikuti harga pasar. inilah yang mengakibatkn petani menjadi malas untuk menjual hasil pertaniannya akibat kurang memahami permintaan konsumen. Namun petani hanya berbudidaya tanaman demi kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan dalam keluarga.

    BalasHapus
  41. Petani NTT boleh dikatakan masih belum mampu menguasai permintaan pasar atau konsumen. Dan petani kita juga menjual hasil pertaniannya mengikuti harga pasar. inilah yang mengakibatkn petani menjadi malas untuk menjual hasil pertaniannya akibat kurang memahami permintaan konsumen. Namun petani hanya berbudidaya tanaman demi kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan dalam keluarga.

    BalasHapus
  42. Petani NTT boleh dikatakan masih belum mampu menguasai permintaan pasar atau konsumen. Dan petani kita juga menjual hasil pertaniannya mengikuti harga pasar. inilah yang mengakibatkn petani menjadi malas untuk menjual hasil pertaniannya akibat kurang memahami permintaan konsumen. Namun petani hanya berbudidaya tanaman demi kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan dalam keluarga.

    BalasHapus
  43. Artikel ini sangat menarik.
    Menurut saya memang NTT sudah berjalan saing dalam sektor pemasaran hasil produksi.
    Pada pemasaran hasil produksi di pasar maupun di mall mereka tidak mendahului etika dalam penjualan misalnya ketertarikan konsumen pada bahan produk yang di jual.
    Jika terus seperti ini maka bagaimana pertanian di NTT bisa di katakan maju?.

    BalasHapus
  44. Terima kasih untuk materinya pak.
    Menurut saya, berkaitan dengan menyuplai produk pertanian dari luar, hal itu petani kita masih terbatas dalam hal menangkap peluang untuk berbisnis. Selain itu produk yang dihasilkan oleh petani kita kualitasnya masih rendah sehingga tidak bisa menembusi pasar modern, akibatnya petani kita hanya mampu menjualnya di pasar tradisional saja. Bagaimana cara kita untuk mengatasi hal tersebut?

    BalasHapus
  45. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. Menurut saya petani petani di NTT perlu mengembangkan pengetahuan pada perancangan pemasaran produk dalam hal ini bagaimana pemasarannya,siapa target pasarnya, berapa kebutuhan hariannya seperti yang di jelaskan dalam materi di atas supaya petani petani di NTT tidak kalah bersaing dengan produk produk yang di suplay dari luar tersebut

    Maria agustina barek duli

    BalasHapus
  48. Menurut Saya, memang produk pertanian kita dikupang masih kalah bersaing dengan produk-produk pertanian modern yang di suplai dari luar NTT karena rendahnya kualitas dari produk itu sendiri yang sangat berpengaruh terhadap kurangnya suplai produk pertanian dari NTT sendiri ( kupang) dan manejemen pemasaran dari petani-petani dikupang masih tergolong rendah karena petani di kupang masih memasarkan produk pertaniannya fipasar tradisional. Dan juga keterbatasan daripada ilmu dan pengetahuan dari para petani sehingga minsed mereka masih tergolong rendah.

    BalasHapus
  49. Menurut saya pemasaran produk agribisnis sangat rendah, melihat dari produknya yang kurang bersaing dengan produk- produk yang berasal dari luar NTT sehingga nilai jual produk tersebut menjadi rendah.
    Terima kasih

    BalasHapus