Nah apa itu balik modal ? Warni (2) mencontohkan bagaimana anda pada
saat membuka sebuah usaha, tentunya menyediakan modal untuk sewa tempat,
membeli peralatan, atau kebutuhan lainnya. Yang dimaksud dengan balik modal
ialah profit yang didapatkan dari usaha, seluruh modal yang sudah dikeluarkan
akhirnya bisa kembali. Dalam istilah keuangan ini disebut dengan ROI (Return on
Investment). Nah jadi kalau ada pertanyaan kapan balik modal, maka itu dalam
jangka panjang. Accuratelite.id id (3) menyampaikan diartikan bahwa
balik modal adalah kembalinya uang yang sudah Anda investasikan dengan total
yang sama. Semua keuntungan pemasukan bisa membayar semua uang yang sudah Anda
keluarkan selama membangun usaha. Dalam bahasa ekonomi balik modal dikenal
dengan istilah Return On Investment
(ROI).
Hal senada juga
disampaikan dalam Accuratelite.id (3) bahwa orang sering lasah kaparah
antara BEP dengan balik modal. BEP adalah suatu titik ketika keadaan penjualan
dan pengeluaran sama. Tidak ada kerugian dan tidak ada keuntungan. Menurut Accuratelite.id id (3) perhitungan BEP dilakukan agar
mengetahui target penjualan yang harus dicapai untuk berhasil mencapai titik
impas tersebut, para pengusaha harus menghitung dengan rumus BEP. Memang ada
beberapa cara untuk menghitung BEP secara jelas, agar tidak ada salah kaprah
mengenai BEP tersebut. Dan Pengusaha bisa memahami arti dari BEP dan balik
modal. Banyak pengusaha yang mengartikan pengertian balik modal, padahal itu
BEP.
Berikut ini merupakan contoh menghitung BEB yang diambil
secara untuk dari Warni (2). Biaya tidak tetap (misal: bayar
listrik, pegawai, sewa tempat) Rp. 100.000/hari. Biaya ini harus anda
keluarkan sekalipun tidak ada penjualan. Jika ada penjualan, untuk tiap
porsi terjual biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 5.000 untuk beli mie, ayam,
bumbu dll. Misalnya, terjual 10 porsi, maka biaya variabel yang dikeluarkan
adalah Rp 50.000. Jadi total biaya adalah 150.000. Dari setiap porsi yang
terjual, anda mendapatkan Rp 10.000, maka kalau menjual 10 porsi,
biayanya adalah Rp 150.000 dengan pendapatan Rp 100.000. Perhitungan ini
menunjukkan kalau bisnis anda belum impas. Untuk mencapai titik impas, biaya
harus sama dengan pendapatan. Berapa titik impasnya? Berikut ini rumus
penghitungannya:
Biaya
tetap (A), biaya operasional (B), dan harga jual produk (C), maka rumusnya:
A + (B x n) = C x n
Dari contoh diatas:
Rp 100.000,- + (5000 x n) = 10000 x n
100000 = (10000 x n) – (5000 x n)
100000 = 5000 x n
n = 100000 / 5000
maka n = 20.
A + (B x n) = C x n
Dari contoh diatas:
Rp 100.000,- + (5000 x n) = 10000 x n
100000 = (10000 x n) – (5000 x n)
100000 = 5000 x n
n = 100000 / 5000
maka n = 20.
Titik Impas
Titik impas anda ialah jika anda dapat menjual 20 porsi,
maka Anda akan mendapatkan penghasilan Rp 200.000 dan biaya (tetap + variabel)
Rp 100.000 ditambah Rp 100.000 (dari Rp 5000 x 20), maka total biayanya adalah
Rp 200.000. Ini adalah impas anda dimana anda tidak untung dan tidak rugi. Jika
anda berhasil menjual lebih dari 30 porsi, maka barulah anda mendapatkan untung.
Daftar pustaka
1. Wikipedia. Titik impas - Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas [Internet]. 2019 [cited 2019 Apr 25].
Available from: https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_impas
2. Warni
S. Apa Itu Break Even Point (BEP) : Titik Impas atau Balik Modal [Internet].
Zahir Accounting Blog. 2015 [cited 2019 Apr 25]. Available from:
https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-break-even-point-bep-titik-impas-atau-balik-modal/
3. Accuratetile.id.
Sering Salah Kaprah, Ini Loh Pengertian Balik Modal Sesungguhnya [Internet].
AccurateLite.ID. 2018 [cited 2019 Apr 25]. Available from:
https://accuratelite.id/balik-modal/